Tuesday, June 4, 2013

Maskapai Jetstar Tak Mau Terbangkan Traveler Cacat

Sungguh keterlaluan, maskapai Jetstar tak mau menerbangkan seorang traveler cacat dari Brisbane ke Newcastle, Australia. Pihak maskapai beranggapan, penumpang tersebut tidak bisa memahami instruksi yang disampaikan. Awak kabin pun dikecam!
Jetstar adalah maskapai bujet Australia yang melayani penerbangan ke berbagai destinasi dunia. Tapi sayang, maskapai ini sedang jadi pusat perhatian. Gara-garanya, Jetstar menolak untuk menerbangkan traveler cacat.
Traveler tersebut adalah perempuan bernama Ashley Papworth (21). Dirinya mengidap cerebral palsy atau kelumpuhan otak. Dia hendak terbang dengan Jetstar dari Brisbane, Australia menuju Newcastle untuk menemui keluarganya. Senin (3/6/2013)
Tapi sayang, awak kabin Jetstar justru melarangnya untuk ikut terbang. Mereka beranggapan, Papworth tidak bisa memahami instruksi yang diberikan awak kabin. Meski, saat itu Papworth menggunakan alat bantu dengar dan kursi roda.
Sang kakek, Michael Folbigg pun sangat kecewa dengan Jetstar. Menurutnya, pelayanan awak kabin Jetstar sangat tidak memuaskan dan justru diskriminatif. Padahal, penumpang lain ada yang bersedia menemani Papworth sampai ke Newcastle. Tetap saja, awak kabin melarangnya terbang.
“Pihak maskapai penerbangan membenarkan jika kesulitan komunikasi yang membuat mereka menolak Ashley. Ashley itu menderita cerebral palsy, bukan orang tolol!” ujar Folbigg dengan geram.
Komisaris Dewan Anti-Diskriminasi setempat, Graeme Innes pun mengaku prihatin akan hal ini. Dirinya juga tidak terkejut dengan perlakuan awak kabin Jetstar kepada Papworth. Menurutnya, perlakuan diskriminatif sudah sering terjadi pada maskapai bujet.
“Maskapai penerbangan selalu memberlakukan kebijakan yang berbeda untuk penyandang cacat. Mereka menganggap penyandang cacat adalah masyarakat kelas dua,” kata Innes.
Keluarga Papworth lantas mengadu pada layanan pengaduan bagi orang cacat, Northcott. Direktur Northcott, Kerry Stubbs mengatakan, maskapai penerbangan harusnya bertanggung jawab pada penumpang cacat.
“Kami sudah banyak mendengar perlakuan diskriminasi bagi orang cacat. Mereka selalu menganggap orang cacat sebagai masalah bukannya pelanggan,” kata Stubss.
Maskapai Jetstar pun angkat bicara. Juru bicara maskapai tersebut sudah meminta maaf pada keluarga Papworth. Menurutnya, penumpang cacat harus mampu berkomunikasi supaya dapat memahami instruksi yang diberikan oleh awak kabin.
“Berdasarkan pemantauan kami, awak kabin tidak bisa menerima Papworth bepergian tanpa didampingi penumpang lainnya,” ujar juru bicara tersebut.

Iinfo : infopenerbangan.com

0 comments:

Post a Comment