Sungguh keterlaluan, maskapai Jetstar tak mau
menerbangkan seorang traveler cacat dari Brisbane ke Newcastle,
Australia. Pihak maskapai beranggapan, penumpang tersebut tidak bisa
memahami instruksi yang disampaikan. Awak kabin pun dikecam!
Jetstar adalah maskapai bujet Australia yang melayani penerbangan ke
berbagai destinasi dunia. Tapi sayang, maskapai ini sedang jadi pusat
perhatian. Gara-garanya, Jetstar menolak untuk menerbangkan traveler
cacat.
Traveler tersebut adalah perempuan bernama Ashley Papworth (21).
Dirinya mengidap cerebral palsy atau kelumpuhan otak. Dia hendak terbang
dengan Jetstar dari Brisbane, Australia menuju Newcastle untuk menemui
keluarganya. Senin (3/6/2013)
Tapi sayang, awak kabin Jetstar justru melarangnya untuk ikut
terbang. Mereka beranggapan, Papworth tidak bisa memahami instruksi yang
diberikan awak kabin. Meski, saat itu Papworth menggunakan alat bantu
dengar dan kursi roda.
Sang kakek, Michael Folbigg pun sangat kecewa dengan Jetstar.
Menurutnya, pelayanan awak kabin Jetstar sangat tidak memuaskan dan
justru diskriminatif. Padahal, penumpang lain ada yang bersedia menemani
Papworth sampai ke Newcastle. Tetap saja, awak kabin melarangnya
terbang.
“Pihak maskapai penerbangan membenarkan jika kesulitan komunikasi
yang membuat mereka menolak Ashley. Ashley itu menderita cerebral palsy,
bukan orang tolol!” ujar Folbigg dengan geram.
Komisaris Dewan Anti-Diskriminasi setempat, Graeme Innes pun mengaku
prihatin akan hal ini. Dirinya juga tidak terkejut dengan perlakuan awak
kabin Jetstar kepada Papworth. Menurutnya, perlakuan diskriminatif
sudah sering terjadi pada maskapai bujet.
“Maskapai penerbangan selalu memberlakukan kebijakan yang berbeda
untuk penyandang cacat. Mereka menganggap penyandang cacat adalah
masyarakat kelas dua,” kata Innes.
Keluarga Papworth lantas mengadu pada layanan pengaduan bagi orang
cacat, Northcott. Direktur Northcott, Kerry Stubbs mengatakan, maskapai
penerbangan harusnya bertanggung jawab pada penumpang cacat.
“Kami sudah banyak mendengar perlakuan diskriminasi bagi orang cacat.
Mereka selalu menganggap orang cacat sebagai masalah bukannya
pelanggan,” kata Stubss.
Maskapai Jetstar pun angkat bicara. Juru bicara maskapai tersebut
sudah meminta maaf pada keluarga Papworth. Menurutnya, penumpang cacat
harus mampu berkomunikasi supaya dapat memahami instruksi yang diberikan
oleh awak kabin.
“Berdasarkan pemantauan kami, awak kabin tidak bisa menerima Papworth
bepergian tanpa didampingi penumpang lainnya,” ujar juru bicara
tersebut.
Iinfo : infopenerbangan.com
0 comments:
Post a Comment